Langsung ke konten utama

Cara Sel Prokariotik Memperoleh Energi

Cara Sel Prokariotik Memperoleh Energi

Berikut ini cara sel prokariotik memperoleh energi. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki inti sejati dan organel bermembran, contohnya bakteri dan arkea. Meski strukturnya sederhana, sel prokariotik tetap membutuhkan energi untuk menjalankan berbagai aktivitas penting seperti pertumbuhan, pergerakan, dan pembelahan sel. Energi ini diperoleh melalui berbagai mekanisme metabolisme, yang dapat berlangsung dengan atau tanpa oksigen.

Sumber Energi Sel Prokariotik

Sel prokariotik memanfaatkan beragam sumber energi. Secara umum, mereka memperoleh energi dari dua jalur utama:

  • Energi kimia (kemoheterotrof/kemoautotrof) berasal dari senyawa organik maupun anorganik.
  • Energi cahaya (fotoautotrof/fotoheterotrof) berasal dari sinar matahari melalui fotosintesis.

Keanekaragaman cara memperoleh energi ini membuat prokariot mampu hidup di berbagai lingkungan ekstrem, mulai dari tanah subur hingga kawah vulkanik.

Respirasi Seluler pada Prokariotik

1. Respirasi Aerob

Banyak bakteri menggunakan respirasi aerob untuk menghasilkan energi. Proses ini membutuhkan oksigen sebagai akseptor elektron terakhir. Tahapan utamanya meliputi:

  • Glikolisis : glukosa dipecah menjadi asam piruvat, menghasilkan sedikit ATP.
  • Siklus Krebs : piruvat diuraikan menjadi CO₂ sambil menghasilkan elektron berenergi tinggi.
  • Rantai Transpor Elektron : elektron berpindah melalui membran plasma (karena prokariot tidak memiliki mitokondria), menghasilkan ATP dalam jumlah besar.

Respirasi aerob pada prokariot bisa menghasilkan hingga 38 ATP per molekul glukosa, sama seperti pada sel eukariot.

2. Respirasi Anaerob

Beberapa bakteri hidup di lingkungan tanpa oksigen, sehingga menggunakan respirasi anaerob. Bedanya, akseptor elektron terakhir bukan oksigen, melainkan senyawa lain seperti nitrat (NO₃⁻), sulfat (SO₄²⁻), atau karbon dioksida (CO₂). Energi yang dihasilkan memang lebih sedikit dibanding respirasi aerob, tetapi cukup untuk bertahan hidup.

Fermentasi

Jika tidak ada oksigen maupun akseptor elektron lain, beberapa prokariot melakukan fermentasi. Proses ini hanya melibatkan glikolisis, menghasilkan 2 ATP per molekul glukosa. Produk akhirnya bisa berupa asam laktat, etanol, asam butirat, atau senyawa lain tergantung jenis bakteri. Fermentasi membuat bakteri tetap hidup meski dalam kondisi anaerob mutlak.

Fotosintesis pada Prokariot

Tidak semua prokariot memperoleh energi dari bahan kimia. Beberapa, seperti cyanobacteria, mampu melakukan fotosintesis oksigenik layaknya tumbuhan. Mereka menggunakan pigmen klorofil untuk menangkap cahaya matahari, menghasilkan ATP, NADPH, dan oksigen sebagai hasil samping.

Ada juga prokariot lain yang melakukan fotosintesis anoksigenik, misalnya bakteri ungu dan hijau belerang. Mereka tidak menghasilkan oksigen, melainkan menggunakan senyawa seperti H₂S (hidrogen sulfida) sebagai donor elektron.

Kemosintesis

Beberapa bakteri prokariot memperoleh energi melalui kemosintesis, yaitu memanfaatkan oksidasi senyawa anorganik (misalnya amonia, metana, belerang, atau besi). Energi hasil reaksi kimia ini digunakan untuk menyintesis senyawa organik dari CO₂. Proses ini umum ditemukan pada bakteri yang hidup di lingkungan ekstrem seperti dasar laut atau kawah panas bumi.

Keanekaragaman Metabolisme Prokariot

Keunikan sel prokariotik adalah kemampuannya menyesuaikan cara memperoleh energi dengan kondisi lingkungan:

  • Obligat aerob → hanya hidup dengan oksigen.
  • Obligat anaerob → mati jika terkena oksigen.
  • Fakultatif anaerob → bisa hidup dengan atau tanpa oksigen.
  • Fotoautotrof → menggunakan cahaya sebagai energi dan CO₂ sebagai sumber karbon.
  • Kemoautotrof → menggunakan senyawa anorganik sebagai energi.

Kesimpulan

Itulah cara sel prokariotik memperoleh energi. Sel prokariotik memiliki mekanisme yang sangat beragam dalam memperoleh energi, mulai dari respirasi aerob, respirasi anaerob, fermentasi, fotosintesis, hingga kemosintesis. Keanekaragaman ini menjadikan prokariot mampu hidup hampir di semua lingkungan, bahkan yang ekstrem sekalipun. Meskipun tidak memiliki mitokondria, prokariot tetap bisa menghasilkan energi dalam jumlah cukup melalui membran plasmanya. Inilah yang menjelaskan mengapa prokariot mampu bertahan dan berkembang sebagai salah satu organisme tertua di bumi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berita Hoaks, Cara Mengenali dan Menghindarinya di Era Digital

Era digital menjadikan segala informasi dapat dengan mudah diakses dan disebarluaskan. Namun, kemudahan ini juga membawa dampak negatif, salah satunya adalah penyebaran berita hoaks. Hoaks adalah informasi yang sengaja dibuat untuk menyesatkan dan biasanya menyebar melalui media sosial, aplikasi pesan, dan situs web. Mengingat dampaknya yang bisa merugikan, penting bagi kita untuk mengetahui cara mengenali dan menghindari berita hoaks. Salah satu ciri utama berita hoaks adalah sumber yang tidak jelas atau tidak terpercaya. Sebelum mempercayai sebuah informasi, pastikan untuk memeriksa sumbernya. Apakah itu berasal dari media resmi atau portal berita yang sudah dikenal? Misalnya, Radar Tulungagung sebagai salah satu media lokal yang kredibel, seringkali menjadi rujukan untuk berita yang akurat dan terpercaya. Ketika menemukan berita yang mencurigakan, selalu lakukan verifikasi dengan mencari informasi dari sumber-sumber lain yang lebih dapat dipercaya. Selain itu, perhatikan juga judul...

Tips Belajar OSN Biologi untuk Pemula

Ada yang tertarik ikut OSN atau olimpiade biologi? Jika iya, kamu bisa mengikuti tips belajar OSN biologi disini. Belajar olimpiade biologi tentu berbeda dengan belajar materi biologi biasa di kelas. Banyak soal olimpiade biologi yang mungkin tidak bisa ditemukan di buku biologi yang disediakan sekolah. Jadi, mau tidak mau kamu harus mencari buku sendiri untuk belajar. Selain itu, masih cara belajar olimpiade biologi seperti dibawah ini: 1. Membaca, Membaca dan Membaca Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membaca. Mulai dari buku biologi  modul ajar kurikulum merdeka di sekolah,   S1 dan S2, Campbell 1,2,3 hingga jurnal maupun artikel ilmiah wajib kamu baca. Dikutip dari laman Quora, banyak soal-soal olimpiade yang diambil dari data-data yang terkandung di Campbell  1,2,3  cetakan lama (tahun 1996). 2. Menonton Video Untuk memperkuat pemahamanmu tentang biologi, menonton video bisa jadi opsi yang tepat. Mulai dari video youtube, video media sosial seperti inst...

Cara Mencari Informasi Passing Grade dengan Mudah dan Tepat

Jika kamu sedang mempersiapkan diri untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia, salah satu informasi penting yang harus kamu ketahui adalah passing grade. Passing grade ini merupakan acuan yang digunakan untuk menentukan batas minimal nilai yang harus kamu capai agar dapat diterima di jurusan atau program studi yang kamu inginkan. Informasi ini sangat krusial karena bisa membantu kamu dalam memilih program studi yang sesuai dengan kemampuan akademismu. Untuk memudahkan pencarian informasi passing grade, kamu bisa langsung mengunjungi Dosenkampus.com . Di situs tersebut, semua passing grade dari berbagai PTN di Indonesia sudah tersedia secara lengkap dan terupdate. Ini akan sangat membantumu dalam menyusun strategi belajar dan memilih jurusan yang tepat. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencari informasi passing grade dengan efektif: 1. Gunakan Sumber Informasi Terpercaya Pastikan kamu mencari informasi dari sumber yang kredibel dan terpercaya. Banyak si...